Jumat, 18 Juli 2014

USAHA PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG BAPAK BAMBANG DESA PIJI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS



BAB III
USAHA PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG
BAPAK BAMBANG DESA PIJI
KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

A.    Jamur Merang
Jamur merang (volvariella volvacea, sinonim : volvaria volvacea, agaricus volvaceus, amanita vigata atau vaginata vigata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa yaitu caugu.
Jamur merang adalah salah satu dari beberapa macam jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur merang ini sangat baik untuk dikonsumsi, karena jamur ini rendah kalori. Pada awal pembudidayaan jamur merang ini membutuhkan bibit.
Dalam  undang-undang No. 2 Tahun 1961 tentang pengeluaran dan pemasukan tanaman dan bibit tanaman pasal 1 yang dimaksud dengan bibit ialah “tanaman atau bagian-bagiannya termasuk benih-benih, buah-buahan, bunga-bunga dan serbuk. Untuk memilih bibit yang terbaik ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Bibit yang baik yaitu bibit yang akan dipakai tidak mengandung atau membawa hama. Selain itu terdapat juga cara-cara agar bisa mendapat bibit yang terbaik. Cara pemilihannya ialah sebagai berikut :
  • Tanaman  yang akan dibibitkan harus mendapat isolasi dari tanaman sejenis yang ada disekitar pembibitan.
  • Tanaman yang akan dibibitkan harus diseleksi secara berulang-ulang.
  • Benih (bibit) setelah dipilih harus dirawat dengan baik.
Dari cara-cara pemilihan bibit tersebut kita bisa mengetahui bibit yang baik untuk digunakan. Memang banyak dari jenis jamur yaitu jamur tiram, jamur kuping. Jamur-jamur semacam jamur tiram dan jamur kuping memang bisa dijadikan bahan makanan. Tetapi penulis lebih memilih tentang jamur merang, supaya lebih  memilih tentang jamur merang, semua itu karena  penulis melihat prospek keuntungan dan manfaat yang dihasilkan jamur merang banyak.
Dewasa ini, jamur atau yang sering disebut fungi banyak dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan, dalam karya tulis ini jamur yang dibahas adalah jamur merang. Jamur merang banyak dibudidayakan, karena jamur merang tersebut merupakan bisnis menjanjikan. Jamur merang ini sangat baik, karena kandungan kalorinya sangat rendah.
Dalam proses pembudidayaannya jamur merang ini dibudidayakan di dalam sebuah bangunan seperti kumbung. Di dalam kumbung tersebut kondisinya sangat pengap, karena jamur merang dapat bertahan dan tumbuh dalam keadaan pengap dan lembab. Untuk itu di dalam bangunan kumbung yang dibuat harus dilapisi menggunakan plastik-plastik pada dinding dan atap dari bangunan kumbung, untuk mendapatkan jamur yang bagus. Untuk ciri jamur merang sendiri, tubuh buah dari jamur merang yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung pada tubuh buah, jamur merang yang sudah dewasa tudungnya berkembang seperti cawan yang berwarna cokelat muda. Jamur merang yang biasanya dijual yaitu jamur merang yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang juga kaya akan protein, kandungan protein pada jamur merang cukup tinggi, selain itu protein-protein ini juga sangat berguna bagi tubuh. Dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein. Jumlah protein yang terkandung akan bertambah menjadi 16 gr. Jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu jamur merang juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi sekitar 61 mg dan 223 mg. Jamur merang ini juga mengandung 105 kj kalori dengan kandungan lemak yang rendah yaitu 0,9 gr. Selain itu jamur merang juga baik untuk kesehatan. Jamur merang memiliki manfaat yang lain. Misalnya : bisa menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi gangguan pencernaan dan hati, melancarkan peredaran darah dan juga bisa menghambat virus HIV – AIDS.
B.     Cara Pembudidayaan Jamur Merang
Pembudidayaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah) jamur yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk berkembangnya jamur merang.
Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu serta dinding dan atas plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipa ataupun kain yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat rak berderet dua (bertingkat) sebagai tempat meletakkan media tumbuh.
Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1 ditambah 1-2% kapur. Jerami dibasahi air, kemudian timbun bersama kapur di lantai, lalu di tutup plastik polybag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan dibedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polybag selama 4 hari untuk menjalani proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, atau bisa juga biji kapuk.
Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain. Kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70oC selama 2-3 jam.
Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap  yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta kemudian dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.
Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 oC. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.
Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah mengembangbiakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 oC bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menambahkan miselium (benang-benang jamur).
Sirkulasi udara harus dijaga, selain itu perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jamur kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.
Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap di panen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.
Saat ini jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga cukup tinggi 9.000 - 10.000 perkilogram. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 m berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25 – 40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15 – 17 hari.

C.    Kendala Yang Dialami Dalam Pembudidayaan Jamur Merang
Pembudidayaan jamur merang ini sangat menyenangkan. Akan tetapi usaha pembudidayaan jamur merang ini juga memiliki kendala-kendala yang biasa dialami oleh pengusaha pembudidayaan jamur merang ini. Kendala tersebut yakni biasanya terjadi pada waktu musim penghujan. Karena jamur ini membutuhkan suhu yang agak panas yaitu 65 oC. Selain itu suhu antara didalam ruangan dan diluar ruangan harus sama. Jika kedua suhu antara diluar ruangan dan didalam tidak sama, maka pertumbuhan jamur merang akan sedikit mengalami kesulitan. Karena jamur merang hanya bisa tumbuh pada keadaan yang penyap agar dapat tumbuh dengan baik.
Untuk mengatasi kendala-kendala, dimana suhu di dalam ruang dan diluar ruang agar tetap sama, biasanya dengan membuat seperti tempat memasak yang menggunakan kayu. Disitu ditaruh drum-drum yang berisi air tersebut dimasak hingga mendidih. Tetapi bukan air yang mendidih yang bisa digunakan. Melainkan uap panasnya yang langsung dialirkan menuju kedalam kumbung dengan menggunakan slang-slang kecil. Begitulah cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendalanya.

D.    Keuntungan Membudidayakan Jamur Merang
Seperti yang kita ketahui dalam dunia usaha pasti terdapat laba (keuntungan) ataupun rugi. Karya tulis ilmiah ini juga membahas keuntungannya. Usaha pembudidayaan jamur merang Bapak Bambang Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Prospek keuntungan yang didapatkan cukup menjanjikan. Untuk usaha ini sendiri sangatlah mudah dalam pengembangannya.
Usaha ini juga mudah untuk mencari media utama yang digunakan untuk media penanaman jamur merang. Pembudidayaan ini hanya membutuhkan media dari jerami yang dibusukkan kemudian dicampur dengan tanah. Jenis tanah di daerah Dawe juga sangat bagus yaitu jenis podzolit. Tanah yang sangat subur di daerah pegunungan. Budidaya ini dilakukan di dalam sebuah bangunan dari gubuk dan bagian dalamnya diberi plastik agar kondisi didalam ruangan pengap.
Selain itu pengusaha juga tidak menunggu waktu panen terlalu lama. Jamur merang ini dapat tumbuh cepat jika tidak ada kendala yang sangat merepotkan yaitu perubahan musim yang tiba-tiba. Jamur merang ini siap untuk dipanen dalam jangka waktu 15 hari setelah pembibitan dilakukan. Hasil panen dari jamur merang ini cukup banyak yaitu hingga waktu yang singkat. Untuk cara pemasarannya sendiri, jamur merang ini memiliki cara-cara tersendiri. Biasanya untuk penjualannya para agen datang sendiri untuk membeli dan selanjutnya akan dijual kembali pada para konsumen.
Dari pengusaha harga jual kepada para agen yaitu seharga Rp. 17.000,. Sedangkan untuk biaya dari pembibitan awal biayanya untuk satu kali pembibitan membutuhkan biaya Rp. 10.000,- untuk pembelian bibit yang dapat digunakan untuk beberapa kali. Sehingga jika dijual kepada pihak agen sebesar Rp. 17.000,- dapat disimpulkan berapa keuntungan yang didapatkan dalam setiap panen. Bisa kita hitung keuntungannya adalah dari pembelian bibit. Caranya yaitu harga jual ke agen dikurangkan dengan pembelian bibit.
Harga jual ke agen               Rp. 17.000,-
Pembelian bibit                    Rp. 10.000,-  -
                                             Rp.   7.000,-
Sudah dapat diketahui bahwa keuntungan yang didapat oleh pengusaha Rp. 7.000,- dan untuk satu kali panen hasilnya adalah 200 kg. Berikut perhitungannya.
Laba usaha                           Rp.       7.000,-
Hasil panen                          Rp.           200 kg x
Laba bersih                           Rp. 1.400.000,-
Hasil yang cukup lumayan untuk sekali panen. Dapat disimpulkan lagi beberapa banyak keuntungan yang ada dan didapatkan oleh pengusaha apabila setiap panen jumlah yang dihasilkan selalu bertambah.

BAB IV
PENUTUP

A.     Simpulan
Di era globalisasi seperti ini banyak tumbuhan jamur atau yang sering disebut fungi yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan, salah satunya adalah “jamur merang”. Jamur tersebut merupakan jenis sayuran, yang mengandung banyak sekali vitamin.
Kegiatan usaha pembudidayaan jamur merang Bapak Bambang yang bertempat di Desa Piji Dawe Kudus. Usaha ini merupakan usaha untuk melestarikan jamur merang yang hampir punah. Selain itu pembudidayaan ini juga bisa membantu untuk menopang perekonomian sehari-hari. Karena jamur merang ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang enak tetapi juga rendah kalori.
Jamur merang adalah salah satu dari beberapa macam jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur ini sangat baik untuk dikonsumsi, karena jamur ini rendah kalori. Keuntungan budidaya ini juga cukup menjanjikan karena hasil sekali panen saja bisa mencapai 200 kg hanya dalam waktu 10 hari. Selain itu jamur merang bisa menyembuhkan penyakit kolesterol dan lebih hebatnya bisa menghambat virus HIV – AIDS.

B.     Saran
Karya ilmiah yang berjudul “usaha pembudidayaan jamur merang milik Bapak Bambang Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus” masih banyak hal yang belum tuntas ke pembahasan yang sedetail mungkin. Karena itu penulis berharap pada waktu yang akan datang, penulis lain yang meneliti “usaha pembudidayaan jamur merang milik Bapak Bambang Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus” dapat melaksanakan tindak lanjut terhadap penelitian masalah ini untuk bisa lebih menyempurnakan.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai referensi dalam memahami hal yang berkaitan dengan “usaha pembudidayaan jamur merang yang lainnya.
Karya tulis ilmiah ini perlu ditindak lanjuti dan kemungkinan masih ada hal yang perlu ditambahkan atau diperbaiki. Sehingga penulis berharap adanya masukan, kritik, saran dari para pembaca, sebagai motivasi untuk lebih memperbaiki karya yang selanjutnya.

1 komentar: